Lagu Ciptaan : Norizam Aziz
Lirik : Norizam Aziz
1/6/1986
TETAP SETIA
(laguku untukmu saat
engkau berlalu pergi)
BAYANGMU DATANG LAGI
MENJELMA DALAM MIMPI
KUSENDIRI TAK
MENGERTI
APAKAH INI KAN
TERJADI
DI KAMAR KU
BERSENDIDRI
TIADA TEMAN BERBICARA
KU SUNYI KESEORANGAN
TIADA LAGI RIANG
GEMBIRA
KINI TINGGAL KENANGAN
BELAKA
YANG MASIH DALAM
INGATAN
WALAUPUN KITA TAK
LAGI BERSAMA
KUTETAP SETIA PADAMU…
Segalanya telah lama berlalu pergi. Terlalu lama sudah dia pergi. Namun saat dia berlalu pergi, hati tidak pernah melapaskan dia pergi. Seakan ada hari dia akan kembali. Lantas aku hanya setia menanti.
Tidak terlintas dalam hati aku menjadi miliknya walau dia menjadi dambaanku.Tidak juga pernah bermimpi aku dirinduinya walau saban hari aku menantinya. Segalanya bagai satu tepukan yang tidak berbunyi. Lantas aku tetap setia menanti.
Dalam diam aku hanya berdoa segalanya akan jadi baik-baik belaka. Dalam diam aku mengilhamkan rasa setia menjadi satu gubahan lagu yang hanya aku sahaja yang tahu maknanya. Dalam diam juga kupetik gitarku bersama iramanya dan kukirimkan diangin lalu.
Kisah semalamku itu tidak pernah terpadam. Segalanya masih segar dalam ingatan. Setiap saat yang berlalu bersamanya tersusun rapi dalam garis waktu hayatku. Tiap kali aku rindu, bayang wayahnya muncul di mataku.Tiap kali aku terkenang, suaranya membisik di telingaku. Aku tidak bisa melepasnya walau aku terpaksa merelakan. Dalam hatiku masih ku simpan seluas ruang untuk dia kembali kepadaku walau hanya dalam mimpi.
Hari Demi Hari Berita Ku Terima
Kata Manis Manja Memujuk Jiwa
Semua Yang Ku Terima Jadi Ilham Jiwa
Di Alam Impian Ku Kau Yang Satu
Surat Yang Diberi Mengganti Diri
Ku Kucup Ku Simpan Di Taman Hati
Seribu Dugaan Semanis Pujaan
Suratmu Tetap Digenggaman
Terkejut Aku Dari Mimpi
Membisu Tanpa Kata
Tibanya Aku Dikecewa
Dengan Surat Terakhir Kuterima
Air Mata Sedih Jatuh Berderai
Surat Yang Terakhir Hancur Bercerai
Usahlah Meminta Izin Perpisahan
Rasa Pedih Pilu Mengharapkan
Buatmu yang pernah kusayang,
maafkan aku kerana tidak bisa sembunyikan rasa. Telah kian lama aku menanti saat untuk berbicara begini. Bukan untuk merebutmu kembali tetapi untuk aku merawat rinduku.
Seindah fajar terbit pagi, seindah senja merah dijemput malam, seindah itu segalanya tentang mu. Aku terkadang rasa agak sukar mengatakan apa yang aku rasakan kerana jarak dan waktu yang lama telah memisahkan. Namun demi menjaga ikatan hati yang teruji dan sejati ini aku kan bicara juga walau tanpa suara. Anggaplah aku di hadapanmu membisikkan kisah ini padamu kerana saat aku menulis ini aku menggambarkan dirimu di hadapan mataku.
Buatmu yang kurindui kian lama,
Aku yakin engkau masih ingat segala yang pernah kita lalui bersama. Segala buah fikir yang kita ilhamkan dan kumpul bersama. Segala perasaan-perasaan yang pernah kita luahkan bersama dan simpan dalam hati masing-masing. Segala kenangan yang indah dan tidak kurang yang pahit pasti masih dalam kotak hatimu. Usahlah engkau menafikannya walau semuanya telah engkau kaburi dengan kenangan yang baru.
Aku tidak menjemputmu untuk bersamaku lagi tetapi aku merayumu menjadi sahabat sejati ku. Aku tidak lagi mendoakan engkau menjadi ratu di hatiku, tetapi aku bermohon engkau tidak lenyap dari hidupku.
Sayangku,
Kisah semalam yang pahit, sangat menyakitkan aku. Bukan kerana luka hatiku yang kau hiris tetapi kerana ketidaksempurnaan cintaku padamu. Tatkalau engkau berlalu pergi, aku menangis tidak merelakan. Bukan meratap sedih aku tidak terpilih tetapi kerana kesal aku tidak punya kekuatan memelukmu dengan ikatan cintaku yang daif. Di saat engkau melafazkan rindu yang tidak lagi tertanggung itu, hatiku jadi runtuh kerana aku tidak mampu memetik bintang menyuluh jalan untuk kau segera temui aku. Lantas.. aku hanya bisa kekal di sini. Tetap Setia.
Justeru, saat aku diberi ruang melafaskan ini…
Aku merayu maaf darimu atas segalanya yang menjadikan kenangan itu ibarat cayaha yang suram.
Ibarat mahu dikenang tetapi perit terasa. Dan kenangan itu menjadikan waktumu sia-sia belaka. Kenangan itu juga mungkin menjadikan zaman gemilangmu tercemar.
Maafkanlah aku yang segalanya tidak sempurna.
Maafkanlah aku yang telah mencuri segalanya yang engkau perlu. Saat engkau pergi telah aku kembalikan semuanya. Apa yang aku genggam hanya bayangmu yang menjadikan aku Tetap Setia.
Sayangku yang tidak jemu aku rindu,
Terima kasih atas kasih sayangmu yang pernah aku rasai. Hebatnya cintamu yang hangatnya masih mencairkan hatiku. Terima ksih juga atas waktumu yang pernah engkau sia-siakan untukku. Walau aku tidak pernah berhasil untuk merialisasikan impianmu namun aku mampu memberi setiaku.
Detik ini tidak terucap syukurku pada yang Maha Agung. Menemukan hatiku kembali dengan kenangan yang hampir pudar. Menemukan kembali dengan bayangmu di alam maya. Menemukan kembali jiwaku yang pernah terisi dengan rindumu.
Semuanya ditakdirkan bukan untuk merampasmu kembali. Tidak sejauh itu rakus cintaku. Namun apa yang aku hargai adalah ruang dan peluang untuk menantikan lafaz maafmu terhadap kepincangan cintaku dahulu. Maafkanlah aku kerana Tetap Setia.
No comments:
Post a Comment